Halaman

Kamis, 03 November 2011

Belajar Pemerintahan dari Suku Baduy

Belajar Pemerintahan dari Suku Baduy

Belajar Pemerintahan dari Suku Baduy




 Keseimbangan dan keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, manusia dengan sesamanya. Semua sangat jelas terjaga dan terpelihara di dalam kehidupan masyarakat Suku Baduy, Banten.



Semua itu terbagi dalam tiga buah desa yang melambangkan hubungan itu. Desa Cibeo yang dipimpin seorang Pu'un bertanggung jawab mengurusi sikap dan prilaku antar warga Baduy dan hubungannya dengan warga sekitar Baduy atau hubungan dengan pemerintahan dan masyarakat lainnya yang kesemuanya itu tertuang dalam suatu aturan yang wajib diikuti semua warga.

Desa Cikeurtawarna yang juga dipimpin seorang Pu'un, bertugas membuat suatu aturan untuk menjaga dan memelihara kelestarian alam Baduy dimana tidak boleh menebang pohon sesukanya, bahkan mencabut rumput ilalang pun tidak boleh sembarangan. Semua terjaga dengan baik karena bagi Suku Baduy, semua tumbuhan berhak hidup di alam Baduy. Maka dengan demikian ekosistem terjaga dengan sangat baik.

Desa Cikuesik yang juga dipimpin seorang Pu'un bertugas membuat aturan dan tata cara keagamaan yang menjaga dan memelihara hubungan antara manusia dengan Tuhan. Di desa inilah terdapat Arca Domas yang merupakan tempat tersuci bagi penduduk suku Baduy, dan tidak semua orang boleh masuk ke tempat arca ini tanpa seijin Pu'un. Pada bulan-bulan tertentu diadakan upacara ritual keagamaan di tempat Arca Domas sebagai ucapan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Sungguh suatu hierarki dan sistem pemerintahan yang sangat jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya, begitu terjaga dengan harmonis, tanpa ada yang berani melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Bila dilanggar maka sesorang akan menanggung sendiri konsekuensi itu, mulai dari denda adat, didiamkan orang sekampung, hingga diusir keluar dari komunitas Suku Baduy Dalam.

sumber: http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=29066

Tidak ada komentar:

Posting Komentar